Pemberian Terapi Reminesence dalam Menurunkan Depresi Lansia dengan Keterbatasan Gerak Akibat Stroke
Abstract
Terapi remenisence pada lansia yang mengalami stroke dengan keterbatasan gerak terbukti efektif menurunkan tingkat depresi lansia. Stroke pada lansia akan mengakibatkan masalah fisik, psikologis dan social yang dapat mempengaruhi kesehatan jiwa dan social lansia. Pada prinsipnya terapi Reminiscence menggunakan memori dan kenangan masa lalu untuk meningkatkan kesehatan jiwa lansia. Dengan mengenang masa lalu yang menyenangkan lansia menjadi lebih relaks dan bahagia. Berdasarkan hasil studi pendahuluan diketahui ada 50 lansia di kelurahan Jati Murni yang mengalami stroke dengan keterbatasan gerak. Dari 50 lansia tersebut 30 orang mengalami depresi. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk menurunkan tingkat depresi lansia melalui pelatihan terapi remenisence dengan melibatkan kader dan keluarga. Metode yang digunakan adalah PAR (Participatory Action Research). Kegiatan diawali dengan melakukan persiapan yaitu melakukaan koordinasi dengan pihak terkait, selanjutnya melakukan perencanaan dan pelaksanaan dengan evaluasi. Kegiatan dilakukan dengan melibatkan petugas puskesmas, kader, keluarga dan lansia. Pengolahan data hasil pengabdian masyarakat menggunakan desain pre-post test dengan analisis paired t test. Sampel diperoleh secara consequtive sampling berjumlah 30 responden. Instrumen pengukuran depresi menggunakan kuesioner Beck Depresion Inventory. Hasil pengabdian masyarakat menunjukkan terapi remenisence mampu menurunkan tingkat depresi lansia di kelurahan Jati Murni. Perlunya dukungan keluarga untuk membantu lansia mengenang masa lalu yang menyenangkan untuk membantu menurunkan tingkat depresi lansia