Ayun Bapukung Meningkatkan Kualitas Tidur Bayi

  • Tri Ratna Ariestini Jurusan Kebidanan, Poltekkes Kemenkes Palangka Raya, Indonesia
  • Ariyanti Setia Murni Jurusan Kebidanan, Poltekkes Kemenkes Palangka Raya, Indonesia
  • Valentina Putri Utami Jurusan Kebidanan, Poltekkes Kemenkes Palangka Raya, Indonesia
  • Wantri Wantri Jurusan Kebidanan, Poltekkes Kemenkes Palangka Raya, Indonesia
Keywords: Ayun bapukung, Kualitas tidur, Kebiasaan tidur

Abstract

Rata-rata kualitas tidur bayi kurang baik > 50%. Bayi yang mengalami gannguan tidur akan mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan karena 75% hormon pertumbuhan (growth hormon) diproduksi hanya pada saat bayi tidur dengan kualitas yang baik.  Growth hormon berperan penting dalam pertumbuhan tulang panjang dan otot serta pertumbuhan sel otak dan merangsang fungsi otak. Ayun bapukung diyakini masyarakat Dayak Kalimantan Tengah membuat bayi tidur nyaman dan nyenyak. Hal ini perlu dibuktikan dalam penelitian ilmiah. Tujuan penelitian ingin korelasi ayun bapukung dengan kualitas tidur bayi. Metode penelitian ini adalah korelasi dengan desain cross-sectional atau potong lintang. Penelitian dilakukan di wilayah Mendawai, dengan sampel semua ibu-ibu yang memiliki bayi yang ditidurkan dengan cara diayun sebanyak 65 orang. Kriteria inklusi adalah ibu-ibu yang tinggal di wiyalah Mandawai yang memiliki bayi berusia 1-24 bulan yang ditidurkan dengan cara diayun dan bersedia menjadi responden dan kriteria eksklusi apabila bayinya dalam keadaan sakit. Kualitas tidur diukur dengan koesioner terjemahan dari Brief Screening Questionnaire For Infants Sleep Problem (BSQISP). Analisis data menggunakan Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan kualitas tidur bayi pada kelompok ayun bapukung, baik 79,41% dan kurang 20,59%, pada kelompok ayun biasa, baik 25,81% dan kurang 74,19%. Terdapat perbedaan kualitas tidur antara bayi yang diayun bapukung dan ayun biasa p = 0,000. Ada korelasi kebiasaan tidur bayi ayun bapukung dengan kualitas tidur bayi.

Published
2022-12-17