PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN SIKAP KADER TERHADAP PERAWATAN BBLR SEBAGAI DAMPAK DARI PENDAMPINGAN KADER DI KECAMATAN CIRACAS DAN CIPAYUNG
Abstract
Kader kesehatan telah banyak terlibat dalam layanan kesehatan bayi dan balita di komunitas, melalui posyandu, namun belum banyak dilaporkan peran kader kesehatan dalam layanan BBLR di komunitas. Sebagai perpanjangan tangan puskesmas dalam pelaksanaan program dan untuk menerapkan keberlanjutan perawatan BBLR di komunitas, diperlukan keterlibatan perawat puskesmas dan kader kesehatan memahami cara perawatan BBLR, namun kenyataannya tidak seluruhnya perawat puskesmas maupun kader kesehatan yang mengetahui cara perawatan BBLR terutama Perawatan Metode Kanguru (PMK). Mitra merupakan Kader Kesehatan/Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Cipayung dan Ciracas. Tujuan dari pelaksanaan program PKM adalah meningkatkan kemampuan kader kesehatan dalam membantu dan mendampingi ibu melakukan perawatan BBLR di rumah. Solusi untuk permasalahan yang dihadapi mitra berupa: (1) menyusun media edukasi untuk kader kesehatan berupa Buku Panduan Fasilitator Kader dan buku saku tentang Perawatan BBLR di Rumah untuk kegiatan pendampingan kader ke keluarga yang memiliki BBLR dan bahan bacaan yang dapat digunakan oleh keluarga dalam melakukan perawatan BBLR, (2) Sosialisasi tentang perawatan BBLR dengan metode Kanguru pada koordinator gizi KIA maupun koordinator kader posyandu, (3) Koordinasi dengan ketua PKK dan ketua kader posyandu tingkat kecamatan untuk kegiatan PKM dan kesepakatan keberlanjutan kegiatan pendampingan kader kesehatan pada keluarga yang memiliki BBLR, (4) Pelatihan tentang Perawatan BBLR di Rumah pada kader kesehatan /posyandu. Target dan luaran yang dicapai dari kegiatan PKM ini adalah (1) Dihasilkannya media edukasi untuk kader dan keluarga tentang Perawatan BBLR, (2) Peningkatan skor pengetahuan tentang perawatan BBLR yaitu di Kecamatan Ciracas saat pretest adalah 81.14 dan post-test (setelah pelatihan) adalah 91,23. Sementara di kecamatan Cipayung saat skor pretest adalah 82 dan post-test adalah 93, (3) Peningkatan sikap untuk mendukung pendampingan perawatan BBLR pada keluarga yaitu di kecamatan Ciracas sebesar 97% dan kecamatan Cipayung 95%, (4) Terjadi perubahan perilaku pada ibu yang memiliki BBLR setelah melakukan perawatan metode kanguru pada BBLR yang ditandai dengan peningkatan berat badan bayi dan frekuaensi pemberian ASI.