PROGRAM KEMITRAAN MASYARAKAT DI PONDOK PESANTREN NAHDLATUL WATHAN JAKARTA: DETEKSI DINI ANEMIA DAN PENYULUHAN BAHAYA NARKOBA SERTA KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA

  • Tri Prasetyorini Jurusan Teknologi Laboratorium Medis Poltekkes Kemenkes Jakarta III
  • Nova Hardianto Jurusan Teknologi Laboratorium Medis Poltekkes Kemenkes Jakarta III
  • Fira Kuswandari Jurusan Teknologi Laboratorium Medis Poltekkes Kemenkes Jakarta III
Keywords: remaja, santri, anemia, hemoglobin, golongan darah, penyalahgunaan obat, kesehatan reproduksi

Abstract

Di antara berbagai masalah kesehatan pada remaja, yang utama di antaranya meliputi anemia, penyalahgunaan narkoba, dan masalah kesehatan reproduksi. Deteksi dini dan meningkatkan pengetahuan dan kesadaran remaja mengenai hal tersebut diperlukan agar penanggulangan tiga masalah tersebut dapat berjalan optimal. Karena itu, kami menyelenggarakan program kemitraan dengan Pondok Pesantren Nahdlatul Wathan Jakarta melalui deteksi dini anemia dan penyuluhan mengenai bahaya penyalahgunaan narkoba serta pentingnya kesehatan reproduksi pada remaja santri. Hasilnya, secara keseluruhan, dari total 68 orang, prevalensi kadar hemoglobin rendah mencapai 47 persen. Pada laki-laki, dari 46 orang yang diperiksa, prevalensi hemoglobin rendah mencapai 39 persen. Sedangkan pada perempuan, prevalensinya lebih besar. Dari 22 orang yang diperiksa, prevalensi hemoglobin rendah mencapai 64 persen. Selain itu, pengetahuan para santri mengenai tiga tema tersebut juga relatif masih rendah. Berdasarkan hasil tersebut, kami merekomendasikan pemeriksaan kesehatan lanjutan terhadap para remaja santri untuk mengkonfirmasi indikasi anemia dan penanganan lebih lanjut serta pemeriksaan urin sebagai deteksi dini penyalahgunaan narkoba. Diperlukan juga survei kesehatan secara umum terhadap para remaja santri dan pengintegrasian pemberian informasi kesehatan berkelanjutan dalam sistem pendidikan di pondok pesantren.

Published
2021-12-23