Main Article Content
Abstract
Remaja putri seringkali kesulitan mengendalikan emosi saat mengalami nyeri haid primer. Hal ini disebabkan akibat perubahan hormon saat mengalami menstruasi. Regulasi emosi sangat penting untuk dapat memodifikasi emosi dan mencegah pengungkapan perilaku yang ekspresif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan regulasi emosi dengan intensitas nyeri haid remaja putri di SMA Negeri 9 Depok. Subjek dalam penelitian ini adalah siswi SMA Negeri 9 Depok sebanyak 52 responden. Data diambil melalui proses skrining menggunakan sebagian kuesioner Difficulties in Emotion Regulation Scales (DERS) dan Numeric Rating Scale (NRS). Teknik penarikan sampel menggunakan teknik total sampling. Desain penelitian menggunakan studi korelasi dengan uji korelasi Pearson. Hasil uji statistik korelasi Pearson didapatkan nilai p 0,001 sehingga dapat disimpulkan terdapat hubungan secara signifikan antara regulasi emosi dengan intensitas nyeri haid remaja putri di SMA Negeri 9 Depok. Hasil analisis korelasi Pearson (Pearson Correlation) 0,463 dapat disimpulkan derajat hubungan kedua variabel berkorelasi sedang dan bernilai positif artinya semakin dapat mengendalikan emosi atau mengatur emosi maka intensitas nyeri semakin rendah dan dapat mentoleransi nyeri dengan baik. Diharapkan untuk remaja putri agar dapat mengendalikan emosinya dengan selalu berpikir positif karena hal ini akan mempengaruhi intensitas nyeri nyeri haid primer.
Keywords
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
JKEP (Jurnal Keperawatan)
References
Agystina, Waode Vicky. 2012. “Regulasi Emosi Pada Remaja Awal.”
Andira, Dita. 2019. Seluk-Beluk Kesehatan Reproduksi Wanita. Yogyakarta: A+PLUS BOOKS.
Batubara, Jose RL. 2016. “Adolescent Development (Perkembangan Remaja).” Sari Pediatri 12(1): 21.
Cahyaningtias, Putri Leilina, and Tri Wahyuliati. 2016. “Pengaruh Olahraga Terhadap Derajat Nyeri Nyeri haid Pada Wanita Belum Menikah.” Mutiara Medika: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan 7(2 (s)): 120–26. http://journal.umy.ac.id/index.php/mm/article/view/1665.
Diananda, Amita. 2019. “Psikologi Remaja Dan Permasalahannya.” Journal ISTIGHNA 1(1): 116–33.
Gerancher, Karen R. 2006. “ACOG Committee Opinion #327.” Obstetrics & Gynecology 107(1): 213.
Gross, James J, and R Thompson. 2007. “Emotion Regulation: Conceptual Foundations.” J. J. Gross (Eds.) Handbook of Emotion Regulation (January 2007): 3–24.
Gustina, Tina. 2015. “Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan, Usia Menarche, Lama Menstruasi Dan Riwayat Keluarga Dengan Kejadian Dismenore Pada Siswi Di SMP N 2 Kartasura Kabupaten Sukoharjo.” 151(1): 10–17.
Ilmi, M. Bahrul, Fahrurazi, and Mahrita. 2017. “Dysmenorrhea As a Stress Factor in Teenage Girls of Class X And.” Jurnal Kesehatan Masyarakat Khatalustiwa.
Kusumaryani, Merry. 2017. “Brief Notes : Prioritaskan Kesehatan Reproduksi Remaja Untuk Menikmati Bonus Demografi.” Lembaga Demografi FEB UI: 1–6. http://ldfebui.org/wp-content/uploads/2017/08/BN-06-2017.pdf.
Lestari, Novita. 2017. Tips Praktis Mengetahui Masa Subur. Yogyakarta: KATAHATI.
Ningsih, Ratna, Setyowati Setyowati, and Hayuni Rahmah. 2013. “Efektivitas Paket Pereda Nyeri Pada Remaja Dengan Dismenore.” Jurnal Keperawatan Indonesia 16(2): 67–76.
Noor, Meitria Syahadatina, Alfi Yasmina, and Connyvera Di Hanggarawati. 2010. “Perbandingan Kejadian Dismenore Pada Akseptor Pil KB Kombinasi Dengan Akseptor Suntik KB 1 Bulan DiWilayah Kerja Puskesmas Pasayangan.” Media Kesehatan Masyarakat Indonesia Universitas Diponegoro 9(1): 14–17.
Pandaming Tyas, Purwatmoko. 2010. “Regulasi Emosi Pasca Putus Cinta Pada Remaja Tahap Akhir.” 9(1): 76–99.
“Pentingnya Kecerdasan Emosional Di Masa Pandemi.” 2020. https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kpknl-tegal/baca-artikel/13304/Pentingnya-Kecerdasan-Emosional-di-Masa-Pandemi.html.
Pieter, Herri Zan, and Namora Lumongga Lubis. 2012. Pengantar Psikologi Dalam Keperawatan. Jakarta: Kencana.
Rahayu, Asri, Sinar Pertiwi, Siti Patimah, and Kata Kunci. 2017. “PISSN 2477-3441 EISSN 2477-345X Pengaruh Endorphine Massage Terhadap Rasa Sakit Dismenore Pada Mahasiswi Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya Tahun 2017 Influence Of Endorphine Massage On Dismenore Disease On Students In Midwifery Poltekkes Ke.” 3(02).
Saputra, Siska. 2017. “Hubungan Regulasi Emosi Dengan Hasil Belajar Siswa.” Konselor 6(3): 96.
Silvanus, Sri Mudayatiningsih, and Wahidyanti Rahayu H. 2017. “Hubungan Regulasi Emosi Dengan Intensitas Nyeri Dismenore Primer Pada Remaja Putri Di SMAN 7 Malang.” Nursing News 2(3): 588–600.
Solehati, Tetti, Mira Trisyani, and Cecep Eli Kosasih. 2018. “Gambaran Pengetahuan, Sikap, Dan Keluhan Tentang Menstruasi Diantara Remaja Puteri.” Jurnal Keperawatan Komprehensif 4(2): 86.
Suparmi, and Niken Musriyati. 2017. “Effects Of Ginger Extract (Zingiber Officinale Var Rubrum Rhizoma Zingi) On Dismenore Decrease In Adolescentin Panti Asuhan In Surakarta.” pp. 65–72.
Susilawati, Elly. 2017. “Hubungan Peran Petugas Kesehatan Dan Media Informasi Dengan Pengetahuan Remaja Putri Tentang Nyeri Haid Di SMP Negeri 3 Kota Langsa Tahun 2016.” (1): 64–69.
Wiretno, Mila, Akmal, and H. Indar. 2014. “Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Menstruasi Terhadap Upaya Penanganan Dismenore Pada Siswi Sma Negeri 1 Bungku Tengah.” Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis 5: 616–21.